Pembudidaya Ikan Usul Pemkab Pulpis  Buat Rumah Olahan Ikan

PULANG PISAU, KK – Meski saat ini jumlah pembudidaya ikan air tawar di Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) terus meningkat, tidak diikuti dengan membaiknya harga jual ikan segar ketika panen.

Untuk ikan jenis lele misalnya, hingga kini di kalangan para pemilik tambak harganya masih sangat rendah, dikisaran Rp12-14 ribu per kilogramnya.

Baca Juga :   Bukan Hanya Ilegal, Lokasi Tambang Emas Gunung Kura-Kura Ternyata Juga 'Sarang Maksiat'

Dedy Sanjaya, salah satu pemilik tambak Lele di daerah Bereng, Pulang Pisau, menjelaskan, rendahnya harga jual ikan air tawar di Pulpis disebabkan susahnya mencari para penampung ikan segar di saat musim panen.

Dipaparkan dia, Dinas Perikanan Pulpis sebagai kepanjangan tangan pemerintah juga  hingga kini belum punya rumah olahan ikan yang harusnya bisa menampung ikan-ikan milik pembudidaya ikan.

Baca Juga :   Jatuh Cinta Program Tri Dharma Pembangunan, Jony Pilih SHM-MAR

“Potensi perikanan di Pulpis cukup menjanjikan. Ada budidaya ikan papuyu, haruan, patin hingga lele. Sayangnya untuk pemasaran masih kesulitan,” tutur pria lulusan Ilmu Komunikasi FISIP Unlam  ini.

Sebagai solusi, Dedy berharap Pemkab Pulpis melalui Dinas Perikanan untuk ikut memperhatikan hal tersebut. Menurut petambak lele ini, dinas terkait bisa membuat rumah olahan ikan, yang isinya fokus untuk menampung ikan petani kemudian membuat jadi aneka olahan. Dengan begitu maka harga jual ikan bisa bagus dan tahan lama.

Baca Juga :   Peringatan Maulid Nabi 2020, H Rusli Doakan Ini Untuk Banjarmasin

“Pemkab melalui Dinas terkait harus bisa mengakomodir keberadaan para kelompok budidaya perikanan. Sehingga hasil panen dijamin untuk dibeli dengan harga layak,” tukasnya. rud

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.