Sering Kebakaran, Relawan Karhutla Batola Butuh Pos Pantau

Tim relawan karhulta memadamkan api di Kecamatan Jejangkit, Barito Kuala, Selasa (19/9/2017). Istimewa for Redkal.com

KabarKalimantan, Marabahan– Tim relawan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Barito Kuala, mengeluhkan tingginya intensitas kemunculan titik api di dua kecamatan: Mandastana dan Jejangkit.

Sejak Pemkab Barito Kuala menetapkan siaga karhutla pada 1 Juni 2017, relawan BPK mencatat dua kecamatan itu yang paling sering muncul kebakaran dan titik api.

Ketua BPK Bintang Muda Mandastana, Prabu Seno, mengatakan tim relawan membutuhkan pos pantau agar memudahkan kerja tim dalam memadamkan api. Selain itu, Prabu Seno meminta pemerintah daerah menggencarkan patroli siaga karhutla di dua kecamatan yang kerap kebakaran lahan.

“Kejadian yang saya rekam ini terjadi hari Senin, 18 September 2017 sekitar jam 3 sore sampai jam 10 malam. Kami bersama Koramil Jejangkit, Polsek Jejangkit, pembekal, BPK, dan BPBD Batola berusaha memadamkan api sampai larut malam,” ujar Prabu Seno kepada KabarKalimantan, Selasa (19/9/2017).

Prabu mengatakan titik api pun masih muncul pada hari ini, Selasa 19 September 2017, yang terpantau di Desa Jejangkit Muara Handil 1, Kecamatan Jejangkit. Ia memastikan api masih berkobar dengan radius makin menjauh ke tengah hamparan lahan. “Tapi dengan intensitas rendah,” ia melanjutkan.

Prabu menduga kebakaran lahan itu akibat ulah orang yang tidak bertanggung jawab. “Penelusuran kami di lapangan, ini ulah tangan jahil yang tidak bertanggung jawab,” kata Prabu Seno.

Adapun Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Barito Kuala, Ardiansyah belum merespons konfirmasi KabarKalimantan. Ardiansyah cuma membaca WahtsApp yang dikirim oleh KabarKalimantan.

DIANANTA PUTRA

Pos terkait