KabarKalimantan, Banjarmasin – Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor bersama Staff Khusus Menteri Perdagangan Bidang Kebijakan Perdagangan Radix Siswo Purwono menggelar inspeksi mendadak (Sidak) di Pasar Sentra Antasari, Banjarmasin Selatan.
Sidak tersebut dilakukan untuk memantau langsung harga kebutuhan pokok sembako menjelang Bulan Ramadhan 1439 H.
Dalam kesempatan tersebut, Paman Birin sapaan akrab Sahbirin Noor yang didampingi Kepala Dinas Perdagangan Birhasani berkeliling hampir ke seluruh blok pedagang, seperti pedagang beras, bawang, daging, ikan, ayam dan telur.
Selain itu, ia juga menyempatkan berdialog dengan para pedagang terkait harga dan stok barang menjaelang Ramadhan.
Dalam kesempatan tersebut, orang nomor satu di Kalsel ini mengatakan, rata-rata harga masih stabil, dan untuk sidak ini sendiri untuk mengantisipasi kalau terjadi lonjakan harga menjelang Ramadhan.
“Jadi, kami berupaya menjaga agar harga di pasaran jangan sampai memberatkan masyarakat, khususnya kaum muslimin yang akan menghadapi bulan suci Ramadhan,” ucap Paman Birin kepada awak media.
Selain itu, ia mengatakan, pedagang sendiri tentu tergantung darimana mereka mendapatkan barang, sebagian barang selain diperoleh dari Banua juga ada dari Surabaya, dan biasa yang menjadi kendala adalah cuaca dan gelombang tinggi yang mempengaruhi arus barang yang diangkut melalui kapal.
Ia berharap, arus barang melalui jalur laut dari Surabaya ke Kalsel dapat berjalan dengan baik dan dapat menjaga kestabilan harga.
Sementara itu, Staff Khusus Menteri Perdagangan Bidang Kebijakan Perdagangan Radix Siswo Purwono mengatakan, ketersedian bahan pokok sembako di Kalsel relatif stabil, walaupun ada beberapa komoditi yang harganya mengalami sedikit kenaikan. Hal itu dikarenakan, ada ketersendatan pasokan dari Pulau Jawa.
“Rata-rata harga stabil, jadi kepada masyarakat kami imbau agar jangan khawatir terhadap ketersediaan bahan pokok karena tersedia dengan baik,”ucapnya.
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan Birhasani menjelaskan, bahan pokok stabil kecuali bawang merah mengalami peningkatan 10-15 persen. Kenaikannya sendiri cukup signifikan dari harga awal sekitar Rp 25 ribu – Rp 28 ribu menjadi Rp 38 ribu.
Menurut Birhasani, penyebabnya karena menjelang musim panen membuat stok yang ada sudah mulai berkurang, sehingga menjadi mahal. Akan tetapi, Ia menargetkan kenaikan tersebut tidak berlangsung lama karena diperkirakan pada Mei nanti akan panen, selain itu juga akan menjalin distributor dari jawa Timur guna menambah ketersediaan agar tidak terjadi kenaikan lagi.
Untuk bahan sembako lain tidak ada kenaikan, seperti daging, ayam potong dan telur masih harga normal, akan tetapi untuk minyak goreng merek Fortune kemasan, dalam bentuk bantalan, harganya diatas HET.
Padahal harga jual di pasaran seharusnya sebesar Rp 11 ribu tetapi malah dijual Rp Rp 11.500. Pedagang menerangkan kalau para pedagang membeli dari distributor sudah Rp 11 ribu.
“Jadi nanti distributornya akan kami hubungi, kenapa menjual dengan harga Rp 11 ribu,”ungkap Birhasani.
SYAHRI RAMADHAN