KabarKalimantan, Kotabaru – Dunia ketenagakerjaan selalu dihadapkan pada masalah pengangguran, kesempatan kerja, etos kerja, peningkatan produktivitas, pemutusan hubungan kerja (PHK) dan masalah-masalah lainnya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Kotabaru H Sayed Jafar berpendapat, kondisi dan situasi negara khususnya Kabupaten Kotabaru saat ini yang dihadapkan dengan iklim investasi rendah berimbas pada tingkat penyerapan tenaga kerja relatif kecil.
Apalagi, ungkapnya, bertambahnya jumlah angkatan kelulusan sedangkan lapangan kerja sangat terbatas, kurangnya etos kerja serta minimnya keterampilan dan keahlian dimiliki oleh pencari kerja merupakan pemicu dan masalah yang selalu dihadapi.
“Kenyataan yang ada menunjukkan bahwa lowongan pekerjaan yang tersedia kurang diminati oleh sebagian pencari kerja. Sementara jabatan yang diperlukan tidak dapat diisi karena terbatasnya keterampilan yang dimiliki pencari kerja yang ada,” jelas Sayed Jafar.
Menurutnya, salah satu alternatif dan solusinya adalah perlu peningkatan keterampilan para pencari kerja sesuai dengan kebutuhan pasar kerja yang diperlukan melalui pengembangan dan penyesuaian program-program pelatihan yang dilaksanakan oleh intansi terkait seperti Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi melalui UPTD Balai Latihan Kerja dan Lembaga Pelatihan Swasta.
Di samping itu dia juga mengimbau para pemimpin perusahaan yang ada di Kabupaten Kotabaru untuk dapat bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat.
Salah satu warga Kotabaru yang sudah lulus dari SMA, Ramli (20) mengatakan, sangat sulit mencari lapangan kerja, apalagi saat ini sangat diperlukan keahlian di bidang komputer, managemen, kelistrikan dan lainnya.
“Saya tidak berkecil hati dengan semuanya itu, karena di Kabupaten Kotabaru ini ada tersedia Balai Pelatihan Kerja (BLK),” tegas Ramli.(advertorial)
Ardiansyah