KabarKalimantan, Banjarmasin – Aliansi Mahasiswa Kalimantan Selatan kembali mendatangi gedung DPRD Kalsel, Senin (10/9/2018) untuk menyampaikan keluh kesah terkait merosotnya nulai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Namun, demonstrasi yang dialukan puluhan mahasiswa yang tergabung dari beberapa perguruan tinggi di Banjarmasin kali ini berlangsung tidak kondusif. Sebab, mereka menduga para wakil rakyat di DPRD Kalsel ini enggan menemui dan mendengarkan suara mereka.
Keributan pun tak terindahkan. Terlihat dorong mendorong antara petugas kepolisian yang berjaga dan sekitar 100 mahasiswa yang ingin menerobos memaksa masuk tanpa prosedur ini.
Memang, mereka melakukan tindakan seperti itu lantaran kecewa dengan anggota DPRD Kalsel yang sebelumnya menjanjikan akan menemui mereka. Namun, kesepakatan itu tak kunjung terealisasi.
“Hari ini mestinya para anggota dewan itu ada. Namun, kenyataannya Sekretariat Dewan kosong. Jadwal itu rasanya banyak keliru. Besok yang harusnya libur malah ada agenda rapat,” kata Abdul Hakim, salah seorang mahasiswa, Senin (10/9/2018).
Sementara itu, Sekwan DPRD Kalsel Roziansyah yang ditemui terpisah menjelakan, jadwal tersebut memang berubah. Saat ini, seluruh anggota dewan tengah berada di luar daerah. “Nanti, kami pasti fasilitasi dan upayakan pertemuan dengan para mahasiswa itu,” katanya.
Menyikapi hal itu, para mahasiswa pun meminta Sekretaris DPRD Kalsel untuk membuat surat perjanjian tertulis agar bisa berdialog dengan para wakil rakyat nantinya. Roziansyah pun meneken surat perjanjian di atas materai tersebut.
M Rizal Khlaqi