Wiranto Bantah Pertahanan Indonesia Lemah

KabarKalimantan, Banjarmasin – Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengatakan pertahanan Republik Indonesia lemah pada debat Capres keempat, Sabtu (30/3) lalu.

Ucapan Prabowo itu pun seketika menjadi perbincangan. Ia menilai hal itu dari ketersediaan alat utama sistem pertahanan (alusista) dan persediaan amunisi pertahanan lainnya.

Bacaan Lainnya
Baca Juga :   ​Hermansyah Ancam Gugat Pemkot ke Pengadilan

Sementara menurut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) RI Wiranto, pertahanan negara tidak melulu soal angkatan bersenjata. “Jangan hanya dilihat dari ancaman invasi militer saja,” ujarnya.

Wiranto menjelaskan, ancaman nyata bagi negara saat ini hadir dalam bentuk yang berbeda. Sesuatu tersebut dikhawatirkan bisa memecah kesatuan NKRI dari dalam negeri sendiri.

Baca Juga :   Pemprov Kalsel, Polda dan PT Pama Jalin Kerjasama Tangani Covid-19

“Jika kesiapan hanya diukur dari angkatan bersenjata, maka itu tidak tepat,” ucapnya.

Ia pun mencontohkan, ancaman itu bisa muncul dalam bentuk terorisme, radikalisme, narkoba, dan lain sebagainya. Selain itu banyak pula aneka ragam kekacauan yang ditimbulkan dari hal sepele, berita bohong (hoax) dan ujaran kebencian contohnya.

Panglima TNI periode 1998-1999 yang datang ke Banjarmasin sebagai salah satu pembicara pada acara KPI digelar di Hotel G Sign Banjarmasin, Selasa (2/4) itu pun mengatakan pentingnya peran lembaga penyiaran. Ia menganggap itu juga sebagai satu di antara unsur pertahanan negara.

Baca Juga :   Mengayuh Sampan Sampai Karam

“KPI salah satu kekuatan yang potensial melawan ancaman baru,” katanya.

Berdasar dari itu, Wiranto menilai pertahanan Indonesia tidaklah selemah yang dinilai Prabowo. “Pertahanan kita saat ini tidak lemah,” katanya.

Reporter: M Ali Nafiah Noor
Editor: Suhaimi Hidayat
Penanggungjawab: M Ridha

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.