KabarKalimantan, Kotabaru – Pandemi Covid-19 yang hingga kini belum mereda secara tak langsung berdampak pada sektor perekonomian. Bahkan, harga daging ayam potong di wilayah Kabupaten Kotabaru mengalami kenaikan.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kotabaru Hairudin mengungkapkan, kenaikan harga ayam potong tersebut dipicu oleh kurangnya daya beli masyarakat.
“Dengan lesunya daya beli masyarakat itu, maka perusahaan kemitraan ayam broiler di Kabupaten Tanah Laut maupun Banjarbaru mengurangi chick ini (pemasukan DOC broiler untuk dipelihara). Sehingga mengakibatkan berkurangnya produksi DOC,” ucap Hairuddin kepada Redkal.com, Kamis (9/7/2020).
Dijelaskannha, pengurangan chick in oleh perusahaan/perusahaan kemitraan mulai terjadi pada sejak April-Mei lalu. Sehingga berdampak pada ketersediaan ayam siap potong. “Pengurangan DOC dari perusahaan Hatchery itu juga berpengaruh pada ketersediaan DOC, dan berpengaruh juga pada jumlah populasi ayam dan produksi,” jelasnya.
Saat ini, lanjut Hairuddin, produksi DOC perusahaan Hatchery belum normal, sehingga membuat tidak seimbangnya supply dan demand.
Sementara itu, Kasi Produksi dan Pakan pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kotabaru Teguh Arief Rahman menambahkan, pihak perusahaan-perusahaan kemitraan masih melihat atau mempelajari serapan pasar dibandingkan sebelum adanya Covid-19.
“Bila kondisi pasar dan daya beli masyarakat kembali bagus, tentu pihak perusahaan kemitraan akan kembali menormalkan jumlah chick in. Dan, harga tingkat konsumen bisa kembali ke tingkat yang sewajarnya,” pungkasnya.
Reporter: Ardiansyah
Editor: Suhaimi Hidayat
Penanggungjawab: M Ridha