KabarKalimantan, Kotabaru – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kotabaru mencatatkan pada Juni 2020 kabupaten berjuluk Bumi Saijaan mengalami inflasi 0,12% sekaligus menjadi inflasi terendah di kabupaten/kota di Kalimantan.
Hal itu disampaikan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Kotabaru H Akhmad Rivai usai mengadakan rapat dengan Dinas Pasar, Perdagangan dan Koperasi Kotabaru, dan pihak pihak terkait, Jumat (10/7/2020).
Rivai menjelaskan, Indeks Harga Konsumen (IHK) di kabupaten/kota wilayah Kalimantan mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara sebesar 0,99% dan inflasi terendah terjadi Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 0,12%.
Terjadinya inflasi di Kotabaru pada Juni 2020 itu, lanjut Rivai, dikarenakan adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya Indeks Harga Konsumen (IHK) sebagian kelompok komoditas yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,42%, kelompok kesehatan sebesar 0,21%, dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,21%.
“Sedangkan kelompok yang mengalami penurunan yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,05%. Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,23%, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,47%,” jelas Rivai.
Sementara itu, tambah Rivai, komoditas yang mengalami kenaikan harga atau pendorong inflasi dengan andil tertinggi di Kotabaru pada Juni 2020 yaitu daging ayam ras sebesar 0,49%, bawang merah sebesar 0,10%, terong sebesar 0,03%, buncis sebesar 0,02% dan sawi hijau sebesar 0,02%
“Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga atau penahan inflasi dengan andil tertinggi yaitu bawang putih sebesar -0,16%, cabai rawit sebesar -0,12%, ikan kembung sebesar -0,09%, gula pasir sebesar -0,07% dan ikan tongkol sebesar -0,05%,” bebernya.
Diungkapkannya lagi, kondisi daging ayam ras selama Juni 2020 terjadi kenaikan yang signifikan hingga mencapai harga Rp 50 ribu- Rp 60 ribu/ekor. “Demikian pula untuk harga bawang merah di Pasar Kemakmuran Kotabaru hingga mencapai Rp 45 ribu-Rp 50 ribu/kg dan berangsur-angsur terjadi penurunan,” pungkasnya.
Reporter: Ardiansyah
Editor: Suhaimi Hidayat
Penanggungjawab: M Ridha