KabarKalimantan, Kotabaru – Sebagai wakil rakyat, M Yani Helmi mengaku malu. Saat melakukan reses di daerah perbatasan Kalsel-Kaltim, tepatnya Desa Mulyoharjo, Kecamatan Pamukan Utara, Kabupaten Kotabaru, Kalsel, ia menemui kenyataan kurang enak. Warga Kalsel menyekolahkan anaknya di wilayah provinsi tetangga. Alasannya, jarak sekolah lebih dekat.
“Ini akan segera menjadi catatan bagi Dinas Pendidikan untuk tingkat Provinsi Kaliantan Selatan,” kata anggota DPRD Kalsel tersebut pada Rabu (28/10/2020).
Menurut Yani, dirinya akan segera memanggil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalsel ke Rumah Banjar (Sekretariat DPRD Kalsel). Komisi bersangkutan akan menindaklanjuti persoalan ini.
“Tujuannya tidak lain dan tidak bukan, hanya untuk meningkatkan kesetaraan pendidikan di pelosok. Dimana juga menjadi perhatian khusus,” ucapnya.
Berdasarkan temuan Yani pada reses tersebut, bangunan fisik SMA di Desa Mulyoharjo memprihatinkan. Masyarakat setempat memilih menyekolahkan anaknya di provinsi tetangga. Jarak yang ditempuh sekitar 2 km. Namun, untuk menuju sekolah milik Provinsi Kalsel sendiri, jaraknya lebih jauh, 25 km.
Kepala Desa Mulyoharjo, Rahmat, mengatakan, sudah hampir 35 tahun di desanya itu tidak tersentuh sekolah tingkat atas (SMA). Dulu sempat ada, SMA PGRI. Dua tahun belakangan, tutup akibat masalah administrasi.
“Ada empat desa sebenarnya yang belum bisa menikmati pendidikan di kabupaten ini. Hingga sekarang, rata-rata remaja di Desa Mulyoharjo masih banyak yang menimba ilmunya ke Kaltim untuk tingkat SMA,” katanya.
Tentu Rahmat berharap, ada sekolah yang lebih dekat dari provinsi tetangga. Sehingga, pendidikan bisa dinikmati di Banua sendiri..
“Idealnya, kami menginginkan ada dua SMA atau satu SMK agar kebutuhan edukasi di Desa kami yang dekat dengan perbatasan bisa merasakan kesetaraan seperti yang ada di perkotaan,” ungkapnya.
Kepala Desa Sekayu Baru, Lamsyah, juga menginginkan hal serupa. Kebutuhan jurusan khusus meliputi perkebunan dan pertanian menurutnya sangat diperlukan masyarakat setempat.
“Mayoritas di sini banyak yang mengambil jenjang kejuruan,” ujarnya.
Reporter : M Ali Nafiah Noor
Editor : Suhaimi Hidayat
Penanggung Jawab : M Ridha