KabarKalimantan, Martapura – Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Kalimantan Selatan melakukan peninjauan langsung di lokasi terdampak banjir di Kelurahan Pekauman, Kabupaten Banjar, Martapura, Senin (18/1/2020).
Kendati di tengah guyuran hujan, Presiden Joko Widodo menyaksikan kondisi lokasi yang hingga kini masih terendam banjir.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo menginstruksikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang turut mendampinginya untuk menangani kerusakan sejumlah sarana penghubung yang rusak karena bencana banjir di Provinsi Kalimantan Selatan, salah satunya ialah Jembatan Mataraman yang menyebabkan akses jalan nasional di Kalimantan Selatan terputus.
“Saya ingin memastikan ke lapangan, yang pertama mengenai kerusakan infrastruktur yang memang terjadi. Ada beberapa jembatan yang terputus, seperti kita lihat di belakang ini. Tadi saya sudah minta ke Menteri PUPR agar dalam 3-4 hari ini bisa diselesaikan, sehingga mobilitas distribusi barang tidak terganggu,” ujar Presiden saat meninjau Jembatan Mataraman.
Dalam peninjauannya di Kalsel, lanjut Jokowi, juga berkaitan dengan evakuasi warga terdampak. Sebab, ia mendapati bahwa proses evakuasi di lapangan telah tertangani dengan baik. Selebihnya, Presiden menitikberatkan pada ketersediaan logistik dan kebutuhan lain bagi para pengungsi di pengungsian.
“Ini yang penting, karena hampir 20 ribu masyarakat berada di dalam pengungsian. Kekurangan-kekurangan yang ada nanti bisa dibantu dari pemerintah pusat, selain dari logistik yang ada di pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, orang nomor satu di Indonesia itu juga menyampaikan dukacita bagi para korban sekaligus mendoakan ketabahan bagi para keluarga yang ditinggalkan.
“Saya ingin menyampaikan dukacita yang mendalam atas korban yang meninggal dallam musibah banjir di Kalimantan Selatan ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kesabaran dan keikhlasan,” katanya.
Untuk diketahui, curah hujan yang sangat tinggi selama hampir sepuluh hari secara berturut-turut menyebabkan sungai yang biasanya menampung kurang lebih 230 juta meter kubik air kini menghadapi lonjakan debit air secara signifikan. Hal itu diperkirakan memicu banjir yang saat ini terjadi di sejumlah wilayah di Provinsi Kalimantan Selatan.
Dalam kunkernya tersebut, selain di dampingi Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, juga ada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo dan tampak pula Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor dan Bupati Banjar Khalilurrahman yang turut serta dalam peninjauan.
Di sela peninjauan, Presiden turut menyerahkan sejumlah bantuan sembako, makanan siap saji, dan masker ke beberapa warga di lokasi terdampak.
Reporter: Syahri Ramadhan
Editor: Suhaimi Hidayat
Penanggungjawab: M Ridha