KabarKalimantan, Batulicin – Rumah Sakit Marina Permata melaksanakan vaksinasi Covid-19 tahap pertama untuk para tenaga kesehatan, Rabu (3/2/2021).
Vaksinansi Covid-19 tersebut merujuk pada anjuran pemerintah pusat yang mana mulai Januari hingga April, nakes dianjurkan pertama untuk diberikan vaksin Sinovac itu. Kemudian, menyusul tahap berikutnya kepada pegawai publik dan selanjutnya kepada masyarakat yang rentan dan tahapan keempat pada masyarakat secara menyeluruh.
Vaksinasi di hari pertama ini, ada 40 dari 212 nakes RS Marina Permata telah mengikuti vaksinasi yang dijadwalkan terbagi dalam 5 hari dengan prosedur protokol kesehatan yang ketat, dimana sebelumnya para nakes terlebih dahulu mengikuti sistem screening, tahapaverifikasi dan registrasi untuk kemudian dinyatakan layak diberikan vaksin.
Direktur Rumah Sakit Marina Permata dr H Sulaiman Umar berharap, dengan dilaksanakannya vaksinasi ini, seluruh karyawan rumah sakit menjadi sehat, juga mempunyai rasa percaya diri baik dalam bekerja dan memberikan pelayanan kepada pasien.
“Setelah kita di vaksin, saya harapkan semua karyawan dapat memberikan edukasi kepada pasien agar bersedia divaksin. Insyaallah vaksinansi Covid-19 ini dapat berjalan lancar dan Allah SWT merahmati apa yang kita lakukan. Yang perlu diingat, meski sudah divaksin kita harus tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan yakni, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak,” ucapnya yang merupakan orang pertama diberikan vaksin.
Sementara itu, dokter spesialis penyakit dalam dr Bustomi Tamsil menjelaskan, vaksinasi Covid-19 ini untuk pembentukan antibodi, dimana antibodi terbentuk setelah suntikan kedua melaluivaksin Sinovac yang terhitung 14 hari setalah suntikan.
“Sementara ini tidak ada kendala. Jadi, sebelum divaksin mareka itu akan discreening, sehingga sasaran yang divaksin sudah benar-benar memenuhi syarat kesehatan. Sedangkan yang belum memenuhi syarat kesehatan ada yang ditunda untuk memperbaiki masalah kesehatannya hingga memenuhi syarat, juga ada yang tidak boleh divaksin bagi yang memiliki penyakit bawaan,” ucapnya.
Dijelaskannya, vaksin yang didatangkan pemerintah ini tipenya virus yang sudah dimatikan, tetapi yang dimasukkan ke tubuh adalah virus lengkap, sehingga aman dan bagus karena melalui vaksin tersebut tubuh bisa mempelajari seluruh bagian virus itu.
Masyarakat pun tidak perlu merasa khawatir maupun takut untuk menggunakannya, ada yang disebut imunogenisitas adalah kemampuan untuk memicu respons imun humoral atau dimediasi sel dimana dalam hal tersebut kemampuan vaksin ini ada untuk menimbulkan daya imun/antibodi.
“Nah Sinovac ini imunitasnya 99 persen, jadi pertama harapan kami di sini sebagai tenaga kesehatan kami mengajak masyarakat untuk menerima vaksin ini. Karena vaksin ini aman dan halal. Kedua, dengan divaksin masyarakat itu justru melindungi dirinya sendiri, melindungi keluarga juga melindungi orang-orang yang belum bisa divaksin (orang-orang yang lemah karena ada penyakit penyerta), dengan divaksin maka virus ini tidak mempunyai tempat lagi, mari kita melakukan vaksin bersama,” ajaknya.
Pada kesempatan yang sama, Manajer Pelayanan Medik RS Marina Permata dr Dwi Kartika P menambahkan, Kementrian Kesehatan masih melakukan usulan/pengajuan, mengenai nantinya Nakes maupun masyarakat yang sudah melakukan vaksinasi pada saat akan melakukan bepergian, tidak lagi harus menjalani rapid test, swab dan PCR sebagai persyaratannya.
“Kementrian Kesehatan masih melakukan koordinasi ke Kemenhub. Nanti akan ada info resminya dari pemerintah. Harapannya kalau sudah tervaksinasi ada sertifikat yang menggantikan syarat untuk perjalanan atau penerbangan sehingga tidak perlu lagi dilakukan rapid test, swab maupun antigen,” ungkapnya.
Reporter: Slamet Riadi
Editor: Suhaimi Hidayat
Penanggungjawab: M Ridha