KabarKalimantan, Batulicin – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tanah Bumbu menggaungkan kembali bank sampah yang ada di beberapa desa untuk membiasakan masyarakat membuang sampah pada tempatnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tanbu Rahmat P Udoyo mengatakan, di Tanah Bumbu ini ada 42 unit bank sampah yang beroperasi sejak 2010 lalu. Dua bank sampah yang aktif yaitu bank sampah Kusan Hilir dan Kecamatan Simpang Empat. Sedangkan 40 bank sampah lainnya, berada di sekolah-sekolah tersebar di 10 Kecamatan Kabupaten Tanah Bumbu.
“Dalam dua tahun terakhir ini hanya dua bank sampah yang aktif dikelola oleh desa, yaitu bank sampah Desa Barokah dan bank sampah di Kusan Hilir,” sebut Rahmat.
Rahmat menilai, salah satu Faktor terhentinya program bank sampah di Tanbu adalah kurang sadarnya masyarakat terhadap program itu. Serta warga lebih banyak membuang sampah ke TPS.
“Selain itu, minimnya jumlah penduduk yang ada di desa tersebut membuat sampah yang dikelola oleh bank sampah tidak cukup untuk menutupi biaya operasional pengelolaannya,” katanya.
Terpisah, perwakilan pengelola bank sampah desa Barokah Ernawati mengatakan, pihaknya menerima sampah warga pada setiap harinya 5-10 unit kendaraan bak roda tiga, dan dalam 1 bulan bisa menghasilkan 2 ton kardus dan 2 ton plastik bekas.
“Selain plastik bekas yang dikelola untuk diolah berbagai jenis kerajinan, di bank sampah Desa Barokah ini, sampah yang dibuang wargapun juga kami proses untuk dijadikan pupuk organik, jadi tidak perlu dibuang ke TPS,” katanya.
Ernawati mengatakan, dalam mengelola sampah pihaknya sempat bekerjasama dengan PT Pelayaran Nasional Indonesi (Pelni) dalam pengelolaan sampah yang ada di kapal pada 2019-2020.
“Namun, pada tahun 2021 ini kerjasama itu sudah putus,” jelasnya.
Reporter: Slamet Riadi
Editor: Suhaimi Hidayat
Penanggungjawab: M Ridha