KabarKalimantan, Banjarbaru – Realisasi investasi di Kalimantan Selatan pada Triwulan II (April-Juni ) tahun 2022 sebesar Rp 4,02 Triliun, yang berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA).
Jumlah tersebut diketahui berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM dan Daftar LKPM Kalsel Kedeputian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM.
Plt Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Provinsi Kalimantan Selatan, Hanifah Dwi Nirwana menyampaikan, pada Triwulan II 2022 adalah Rp 4,02 Triliun yang berasal dari PMDN Rp 3,23 Triliun dan PMA sebesar Rp 778,204 miliar.
“Sehingga dari data ini peringkat Kalimantan Selatan untuk PMDN menduduki peringkat ke-10 dan PMA peringkat ke-20,” kata Hanifah dalam Paparan Realisasi Investasi Kalsel Triwulan II Tahun 2022 bersama awak media di Aula Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan, Rabu (10/8/2022).
Ia menuturkan, nilai realisasi pada Triwulan II 2022 ini, PMDN terbesar adalah Banjarmasin, Tanah Laut dan Kotabaru sedangkan sektor usaha PMDN terbesar adalah industri makanan, pertambangan dan jasa lainnya. Untuk PMA terbesar berurutan di Tanah Bumbu, Kotabaru dan Kabupaten Banjar sedangkan sektor usaha terbesar PMA yakni pertambangan, industri kayu dan perumahan/kawasan industri/perkantoran.
“Negara yang paling besar berinvestasi di Kalsel berasal dari singapura yakni 45 persen dari nilai total PMA pada Triwulan II yang masih didominasi oleh pertambangan,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Hanifah juga menyampaikan untuk realisasi investasi Kalsel pada Januari-Juni 2022 ini yaitu sebesar Rp 6,65 yang berasal dari PMDN Rp 5,43 Triliun dan PMA Rp 1,22 Triliun.
“Sehingga secara nasional, kalsel pada januari hingga juni 2022 di PMDN peringkat 10 dan PMA turun ke urutan ke-21, setelah dikalkulasi pada Triwulan I dan Triwulan II,” katanya.
Ia memaparkan, nilai realisasi pada Januari-Juni 2022, PMDN terbesar di Tanah Bumbu, Banjarmasin dan Kotabaru dengan sektor usaha PMDN terbesar adalah pertambangan, industri, makanan, dan jasa lainnya. Sedangkan untuk PMA terbesar ada di Tanah Bumbu, Kotabaru dan Tanah Laut dengan sektor usaha PMA adalah pertambangan, transportasi/gudang/telekomunikasi dan industri kayu.
“Dapat disimpulkan dari Januari sampai Juni, sektor pertambangan masih memegang peran penting didalam capaian investasi Kalimantan Selatan,” pungkasnya.[]
Syahri Ramadhan