Oleh: Dahliana S.Pd
Guru Kelas di SD Negeri Kersik Putih
SEMUA manusia termasuk guru, sebenarnya adalah mahluk-mahluk profesional. Karena hasil ciptaan Allah yang paling sempurna. Manusia diciptakan dengan sebaik-baik bentuk. Allah melengkapi mereka dengan otak dan akal agar mereka dapat mengelola kehidupan dan membangun peradaban. Sehingga tujuan mereka diciptakan tercapai dengan sempurna. Mereka juga dilengkapi dengan hati agar mereka tetap dapat mengenali dan terus berhubungan dengan Tuhan yang telah menciptakan mereka semuanya. Sehingga terjadi keseimbangan kehidupan karena potensi akal dan hati mereka berjalan seiring seirama. Akal mereka berfungsi benar, sedangkan hati mereka berfungsi baik.
Arti profesional ada yang bilang orang ahli, atau orang yang bekerja sesuai dengan bidang keahliannya, kemudian dia mendapatkan penghargaan dalam hal ini bayaran atau imbalan uang karena pekerjaannya itu. Guru profesional berarti guru yang bekerja atau berkarya sesuai dengan bidang keahliannya. Sehingga wajar kalau dia diberikan salary atau gaji sebagai bagian dari apresiasi. Apresiasi yang memang sudah selayaknya mereka terima. Seorang guru profesional sudah tentu tidak akan melakukan aktivitas yang merusak fungsi otak dan hatinya. Kemampuan otaknya tidak akan dirusak dengan ide-ide yang akan membuatnya kehilangan kemampuan berfikir genial.
Sebaliknya dia akan memaksimalkan fungsi otaknya dengan senantiasa menambah wawasan. Begitu juga dengan hatinya, tidak akan dirusak dengan prasangka-prasangka negatif yang akan membuat dadanya terasa sempit, sehingga hatinya menjadi tumpul dan kehilangan kepekaan. Bahkan dia akan senantiasa mengoptimalkan fungsi hatinya agar mata batinnya menjadi tajam terasah. Sehingga dia bisa melihat dengan hatinya disamping dengan mata zhahir-nya. Secara sederhana guru profesional adalah guru yang mampu mengendalikan fungsi otak dan hatinya untuk sesuatu yang bermanfaat dan bertanggung jawab.
Dia berhak mendapatkan sebutan itu karena dia telah menjadikan dirinya contoh yang baik bagi murid-muridnya. Dia berdiri dengan sempurna dihadapan murid-muridnya sebagai ikon kebaikan. Ciri guru profesional adalah tanda yang spesifik dan khas yang melekat pada sesuatu yang membedakannya dari sesuatu yang lain. Begitu juga guru yang profesional, mempunyai ciri khas sehingga dia berbeda dengan guru yang tidak profesional atau guru yang amatir. Ciri guru profesional yaitu enterpreneurship, self motivation, self growth, dan capability.
Guru profesional dengan ciri-ciri tersebut adalah guru yang paling berpeluang besar untuk diidolakan oleh anak-anak kita atau murid-muridnya. Sedangkan guru amatir tidak akan mendapatkan tempat dihati para murid. Guru profesional pandai sekali membangun hubungan yang hangat dengan murid-muridnya. Dia sangat memperhatikan sisi psikologis murid-murid dan memahami mereka berdasarkan kecenderungannya. Dia mendekati para murid dengan kelembutan, karena itulah yang dicontohkan oleh Rasulullah saw dan para sahabat mulia. Di sekolah guru selalu memposisikan diri sebagai orangtua murid yang penuh kelembutan. Dia juga kawan setia murid-muridnya dalam menemani mereka belajar dan tumbuh kembang.
Tidak tampak ada kelelahan ketika dia mengajar dan mendidik. Yang tampak hanya cahaya keikhlasan terpancar di wajahnya. Keikhlasan yang timbul dari kejernihan hati, itulah yang menyebabkan murid-muridnya senang bila berada di dekatnya. Guru profesional yang menjadi idola adalah guru yang keren. Maksud dari keren adalah Kuat karakternya dan tangguh kepribadiannya. Etos kerjanya tinggi dan penuh semangat. Ramah dan senantiasa diliputi kasih sayang. Egaliter sikapnya menganggap semua manusia sama dan sederajat. Nastiti cermat bertindak dan selalu berhati-hati dalam tutur kata.
Empat hal berkenaan dengan manajemen waktu untuk menunjang profesionalitas kita yaitu keimanan, amal sholeh, kebenaran, dan kesabaran. Dalam konteks pendidikan, guru-guru yang memperhatikan empat faktor tersebut dan menerapkannya dalam interaksi mereka dengan para murid akan menjadi sosok guru profesional yang berbeda dari gambaran profesional yang umum dipahami masyarakat. Guru profesional bukan dalam pengertian seseorang yang menjadikan pekerjaan mengajar sebagai profesi yang karenanya dia berhak mendapatkan gaji. Akan tetapi guru profesional adalah guru yang mengerahkan semua kemampuan terbaiknya serta potensi seluruh kecerdasannya untuk mendidik muridnya menjadi manusia-manusia sempurna.
Guru profesional tidak mengenal istilah time is money karena orientasi bukan hanya pada finansial atau kekayaan material. Akan tetapi aktualisasi yang terus menerus tertuju pada kebaikan yang memperbaiki. Dia baik dan juga memperbaiki, bukan sekedar baik tetapi tidak berbuat apa-apa bagi lingkungan sosial di luar dirinya dan tidak ikut mengambil bagian dalam arus besar perubahan menuju kebaikan. Orang baru layak disebut baik ketika dia juga ikut memperbaiki orang lain atau lingkungan sosialnya. Guru adalah pahlawan dalam arti yang sebenarnya. Dan masyarakat kita mengenal mereka sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, karena memang mereka bekerja dan berkarya bukan untuk mendapatkan tanda jasa, melainkan mencari ridha Allah. Karena amanah dan tanggung jawab guru demikian besar, maka sudah selayaknya masyarakat memberi apresiasi yang tinggi bagi mereka.***