KabarKalimantan, Banjarbaru – Sebagai bentuk penghormatan dan terimakasih kepada salahsatu ulama besar banua. Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan bangun dan namakan masjid raya yang terletak di Kawasan Perkantoran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dengan nama Masjid Raya Syech Muhammad Arsyad Al-Banjari.
Salah satu tokoh ulama besar banua, yakni Syech Muhammad Arsyad Al-Banjari atau juga dikenal dengan Datu Kelampayan merupakan pengarang kitab Sabilal Muhtadin yang nama kitabnya telah lebih dulu menjadi sebuah nama masjid raya di Kota Banjarmasin.
Penamaan tersebut tidak lepas dari gagasan Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor bersama para tokoh ulama dan penasehat Gubernur pada musyawarah bersama beberapa waktu lalu.
Gubernur Kalimantan Selatan yang akrab disapa Paman Birin tersebut mengatakan, pemberian nama Syech Muhammad Arsyad Al-Banjari ini merupakan hasil dari musyawarah bersama para tokoh ulama dan para habaib.
“Disini kesepahaman bersama diberi nama Syech Muhammad Arsyad Al-Banjari,” kata Paman Birin usai peletakan batu pertama pembangunan Masjid Syech Muhammad Arsyad Al Banjari, Rabu (7/12/2022).
Dibangun diatas lahan 11,75 hektare, dengan bangunan utama masjid seluas 4.650 meter persegi yang dapat menampung jamaah hingga 3.000 orang. Paman Birin berharap masjid ini dapat menjadi tempat beribadah juga menjadi monumental sejarah.
“Kita berharap kaum muslimin mendoakan mudah-mudahan masjid ini bisa sesuai dengan harapan kita bersama dan dapat berjalan aman dan lancar dalam pembangunannya,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel, Ahmad Solhan menyampaikan, pengerjaan masjid raya Syech Muhammad Arsyad Al-Banjari ini dilaksanakan dengan sistem multiyears.
“Dimana pada Tahan pertama tahun 2023 di anggarkan Rp 80 Milyar dan kemudian tahun 2024 berikutnya Rp 41 Milyar,” katanya.
Selain pembangunan masjid akan dibangun juga penunjang dan pendukung lain seperti danau atau embung serta sarana lainnya. “Masjid Raya Syekh Arsyad Al Banjari bakal berbentuk limas dengan sistem sirkulasi dan pencahayaan dilakukan secara terbuka,” pungkas Solhan.
Dalam peletakan batu pertama juga berhadir Ketua DPRD Kalsel H. Supian HK, Sekdaprov Roy Rizali Anwar, perwakilan pimpinan Forkompinda Kalsel, dan pejabat lingkup Pemprov Kalsel serta sejumlah ulama seperti Habib Ali Abdullah Alydrus dan Guru Wildan Salman.
Dalam kegiatan itu juga dibacakan manakib Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, pembacaan syair Maulid Habsyi sekaligus dirangkai tausiyah singkat dari Guru Wildan Salman pimpinan Madratsah Tahfidzul Quran Darussalam Martapura.[]
Syahri Ramadhan