KabarKalimantan, Batulicin – Salah satu pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Tanah Bumbu mengeluhkan tingginya bunga kredit perbankan untuk modal usaha.
Salah satu nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Batulicin berinisial (FA) melalui suaminya berinisial (H) kepada media redkal.com mengatakan, sangat keberatan terhadap Bank BRI cabang Batulicin yang telah mematok suku bunga pinjaman kredit hingga mencapai 19 persen per bulan.
Nasabah Bank BRI berinisial (H) yang merupakan warga Desa Barokah, Kecamatan Simpang Empat ini mengakui, pihaknya melakukan pinjaman dana sebesar Rp 199 juta kepada Bank BRI cabang Batulicin dengan jangka waktu kredit selama 14 tahun, ya g terhitung sejak 2017 hingga berakhir pada tahun 2031 mendatang.
Seiring berjalan waktu pembayaran selama 7 tahun 1 bulan, terhitung dana yang sudah masuk disetorkan ke Bank BRI tersebut sudah berjumlah Rp 288.422.000 dari pinjaman kredit sebesar Rp 199 juta.
“Sehingga Bank BRI meraup keuntungan dari suku bunga sebesar 19 persen dari nasabah sebesar atau sebesar Rp 89.422.000,” jelasnya.
Selain suku bunga pinjaman 19 persen yang harus di bayar (FA) setiap bulan ke Bank BRI Cabang Batulicin, saat melunasi pinjaman yang tersisa selama 6 tahun 11 bulan tersebut ia juga dikenakan denda atau kena penalti 3 bulan membayar sebesar Rp 10 juta.
“Saya meminta kepada Bank BRI Pusat segera turun tangan untuk mengusut tuntas keluhan-keluhan para nasabah selama ini,” harapnya.
Terpisah, Ketika dikonfirmasi media ini, Kepala Cabang BRI Tanah Bumbu Irvan Fahrizal melalui Bagian Marketing Siti Fatimah, Rabu (14/12/2022) siang di ruang rapat lantai dua kantor Bank BRI mengatakan, suku bunga pinjaman tersebut merupakan ketetapan Bank BRI Pusat.
Lebih jauh lagi Siti Fatimah menjelaskan, bahwa Suku Bunga BRI GUNA UMUM, jangka waktu S/D 2 tahun suku bunga efektif/P.A 17.50 persen, 2 S/D 5 tahun 18.50 persen, 5 S/D 10 tahun 19.00 persen dan 10 S/D 15 tahun 19.50 persen perbulan.
Kemudian suku Bunga BRI GUNA KARYA jangka waktu, S/D 2 tahun 17 persen perbulan, 2 S/D 5 tahun 18 persen, 5 S/D 10 tahun 18.50 persen, dan 10 S/D 15 tahun 19.00 persen.
Slamet Riadi
