KabarKalimantan, Kotabaru – Pembangunan proyek lokasi pendaratan olahraga paralayang dan gantole di Kabupaten Kotabaru senilai Rp 5 miliar saat ini masih berlangsung, Kamis (22/12/22)
PLt Kepala Disparpora Kotabaru Risa Ahyani mengatakan, kontruksi bangunan menggunakan bronjong sesuai dengan rencana anggaran biaya, agar fisik bangunan tahan terhadap gempuran ombak.
“Dengan begitu, maka kontruksi lebih tahan lama. Apalagi lokasi bangunan berhadapan langsung dengan gelombang lepas,” katanya.
Dikatakannya, prosedur dan metode semua itu tentunya sudah berdasarkan aturan yang berlaku.
“Untuk jenis bangunan, baik itu bronjong maupun pendapat lainnya, tentunya setiap orang dapat mempunyai pendapat yang berbeda sesuai pengetahuannya,” jelasnya.
Sementara itu, kepala Bidang Destinasi Wisata Disparpora Kotabaru Ronal mengatakan, pembangunan pendaratan area paralayang dan gantole dengan ukuran 150 meter x 100 meter atau 15.000 meter persegi menyerap anggaran Rp 5.481.754.500
Sedangkan waktu pelaksanaan dimulai 21 Oktober-30 Desember 2022, dan diperkirakan selesai tepat waktu.
“Pembangunan menggunakan bronjong sudah sesuai, karena posisi bangunan berada di pesisir yang berhadapan langsung Selat Laut Makasar. Bronjong salah satu konstruksi yang bisa menyerap dan tahan terhadap hantaman gelombang adalah pasangan batu bronjong dan bangunan sistem bronjong sangat fleksibel terhadap kondisi kontur di bawahnya,” ungkapnya.
Ardiansyah