KabarKalimantan, Martapura – Peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama di Kalimantan Selatan ini menjadi momentum untuk menghargai para pendiri dan penggagas NU di Bumi Lambung Mangkurat.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor dalam sambutannya pada Peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama sekaligus Peringatan Isra Miraj di Kiram Park, Kabupaten Banjar, Sabtu (18/2/2023).
Dihadapan ribuan santri dan warga Nahdlatul Ulama, Gubernur yang akrab disapa Paman Birin ini mengatakan, satu abad bukanlah waktu yang sebentar. Jadi betapapun harus menghargai satu abad usia NU di Bumi Pertiwi yang bernama Indonesia.
“Jas merah, jangan pernah melupakan sejarah,” katanya.
Ia berharap, melalui peringatan ini menjadi pembelajaran bagi semua bahwa sejarah berdirinya Nahdlatul Ulama telah mewarnai berdirinya Negara Kesatuan Indonesia.
” Semoga satu abad Nahdlatul Ulama ini akan membuka cakrawala berfikir kita untuk bisa menghadapi zaman saat ini dan ke depan,” ucapnya.
Sementara itu, pada peringatan Satu Abad NU di Kalsel juga diisi tausiah seputar sejarah berdirinya NU di Indonesia oleh Pengurus Pengkaderan Aswaja Center Pesantren Tebuirang, Ustadz Syukran Ma’mun yang mana dirinya berpesan kepada warga NU di Kalsel agar saling mendukung satu sama lain dan menginginkan agar lembaga pendidikan yang dimiliki NU agar paham arti mendalam dari NU itu sendiri.
“Ajarkan tentang Ahlussunah Wal Jamaah baik sejarah, akidah maupun fiqihnya. Sehingga diharapkan lembaga pendidikan NU dapat mengajarkan tentang argumentasi amaliyah warga NU,” pungkasnya.
Pada momen tersebut, Paman Birin juga disematkan sebagai Anggota Kehormatan dengan ditandai pemasangan Jaket Banser, serta menyerahkan penghargaan kepada 16 ulama sepuh di Provinsi Kalsel yang sudah berdedikasi dalam menyebarkan ajaran Aswaja dan pengembangan Nahdlatul Ulama di Kalimantan Selatan dan kemudian ditutup dengan pembacaan hadits iqro dan doa oleh KH Wildan Salman. []
Syahri Ramadhan