KabarKalimantan, Banjarmasin – Dalam rangka upaya pengendalian inflasi di Kalimantan Selatan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus memaksimalkan, salah satunya dengan menggelar operasi pasar murah secara berkelanjutan.
Operasi pasar murah kali ini dilaksanakan di tiga daerah yakni Kota Banjarmasin dari tanggal 19 hingga 21 Februari 2023 di Taman Siring 0 km Banjarmasin dan selanjutnya di Kabupaten Tabalong pada 23 hingga 25 Februari di Plaza Umaiyah Kabupaten Tabalong yang mana sebelumnya digelar di Kabupaten Kotabaru.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Kalimantan Selatan, Syamsir Rahman mengatakan, operasi pasar kali ini terkait sembilan bahan pokok pangan seperti beras, bawang, cabe, minyak goreng dan sayuran.
“Alhamdulillah hari ini Pemprov Kalsel kembali menggelar operasi pasar murah, operasi pasar murah ini masih terkait untuk penurunan inflasi di Kalsel khususnya Banjarmasin,” katanya.
Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan ini menilai, jika melihat antusias masyarakat, masyarakat sudah sangat mengerti bahwa harga yang murah itu ada disini (operasi pasar murah) dan memberi dampak kepada masyarakat karena memang di luaran sana harga-harga tidak terkendali.
“Jadi ini salah satunya cara melalui operasi pasar murah, sesuai arahan Pa Gubernur Paman Birin kemudian TPID daerah bahwa kita harus sering mengadakan operasi pasar,” ucap Syamsir.
Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan bahwa, dari beberapa evaluasi TPID selama pelaksanaan operasi pasar ini tidak semuanya ada masyarakat yang membutuhkan tapi masih ada oknum pedagang yang memanfaatkan momentum ini untuk membeli murah disini yang nantinya akan dijual diluar dengan harga tinggi.
“Ini berulang saya liat monitoring keluar keliling itu masih ada pedagang-pedagang yang dia memanfaatkan kondisi operasi pasar murah ini sebagai dia nanti menjual lagi dengan harga yang lebih tinggi,” katanya.
Selain itu, dalam rangka mengendalikan inflasi di Kabupaten Kota, Syamsir mengimbau agar kabupaten kota bisa melaksanakan pasar murah seperti ini dan dilaksanakan sesering mungkin terutama untuk Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu.
“Kami harap bisa lebih sering lagi melaksanakannya. Tidak usah khawatir Pemerintah Kabupaten, bahwa ini sudah ada diatur dalam Peraturan Gubernur Kalsel. Kita ini membantu masyarakat bukan membantu siapa-siapa, pada saat kondisi dampak kenaikan BBM, pasokan yang agak susah, ini juga harus kita bantu,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan, khusus untuk Kabupaten Tanah Bumbu agar dapat sedikit meringankan biaya angkut per karung karena dirasa itu sangat memberatkan kawan-kawan yang ingin memasok disana.
“Jadi pihak Pelni ini bisa memperhatikan ini. Jika dibanding Banjarmasin 2 ribu rupiah perkarung disana 40 ribu per karung. Ini sangat memberatkan sekali, akhirnya kawan-kawan nanti tidak mau masuk kesana. Kami harap ini ada intervensi, ada bisa dibantu kawan-kawan disana,” ucapnya.
Syamsir menambahkan, hal tersebut sebagai bahan koreksi dan dikhawatirkan jika satgas pangan turun nanti bisa akan berbahaya karena di harga penjualan sudah ditekan tapi di ongkos upah dan angkut itu sangat memberatkan bagi kita.
“Kita sudah berusaha semaksimal mungkin untuk masyarakat kita yang sedang kesusahan dan saya berharap dengan adanya arahan gubernur dan TPID kita berharap operasi pasar ini terus berlanjut dan nanti akan sampai pada titik yang tertentu, jangan khawatir ketersediaan beras itu cukup untuk kita kalsel dan ketersediaan lainnya pun cukup untuk kita semua. Jadi kita sama-sama bagaimana perekonomian kalsel kembali seperti semula,” pungkasnya.[]
Syahri Ramadhan