KabarKalimantan, Kotabaru – Gebyar Ramadhan Kotabaru 2023 yang digelar pemerintah daerah setempat di kawasan wisata Siring Laut, ditutup karena mendapat kecaman dari sebagian pedagang kain, pakaian yang berada di pasar Limbur raya.
Kecaman tersebut dilakukan oleh sebagian pedagang kain, pakaian pasar Limbur raya dengan menggelar aksi demo didepan kantor DPRD Kotabaru dan Pemda Kotabaru, dari hasil diskusi dengan sekretaris daerah kabupaten Kotabaru terjadi sebuah kesepakatan antara para pedagang dengan Pemda Kotabaru untuk pelaksanaan Gebyar pasar Ramadhan berakhir pada tanggal 2 April 2023. Padahal rencana Pemerintah Kabupaten Kotabaru menggelar gebyar pasar Ramadhan dari tanggal 23 Maret sampai dengan 20 April 2023.
Padahal Pemerintah Kabupaten Kotabaru sempat menawarkan solusi kepada para pedagang pasar Limbur raya dengan menggratiskan tempat untuk berjualan di Siring laut, namun para pedagang tetap menolak dan meminta kepada pemerintah kabupaten Kotabaru agar tidak melaksanakan kegiatan berjualan pakaian, kain, sendal, sepatu dan ambal dari luar kabupaten Kotabaru.
Namun dengan ditutupnya gebyar pasar Ramadhan tersebut mendapat banyak tanggapan dari masyarakat kotabaru yang masih ingin adanya pasar tersebut.
Hal ini terlihat dari pengakuan beberapa warga yang berada di wilayah Lingkup Kabupaten Kotabaru, yang menyayangkan akan ditutupnya pasar ramadhan tersebut.
Menurut Dewi, warga Singabana mengatakan, Gebyar Ramadhan ini sangat positif dalam meningkatkan UMKM dan perekonomian masyarakat Kotabaru.
“Dengan adanya pasar ramadhan ini memudahkan masyarakat dalam mencari keperluan menjelang lebaran, dan sangat menyayangkan akan ditutupnya pasar tersebut,” katanya.
Dari hasil peninjauan lapangan oleh redkal.com ternyata yang berjualan baju, topi di dalam kegiatan pasar Gebyar Ramadhan Siring laut tidak hanya pedagang dari luar kabupaten Kotabaru namun ada juga pedagang yang sering berjualan di pasar Limbur raya Kotabaru.
Ardiansyah