KabarKalimantan, Amuntai – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Balangan berikan tanggapan terkait bencana banjir yang terjadi di beberapa titik wilayah Balangan hingga berdampak ke Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).
Hal ini tersampaikan dalam pelaksanaan rapat koordinasi penanganan pengendalian bencana banjir di Kabupaten Hulu Sungai Utara, dan diikuti oleh jajaran pemerintahan di Kabupaten Balangan, Tabalong, Hulu Sungai Tengah, dan Hulu Sungai Selatan, di Mess Negara Dipa, Pemkab HSU, Rabu (5/4/2023) lalu.
Menurut Bupati Balangan H Abdul Hadi yang waktu itu diwakili oleh Kepala Bappedalitbang Balangan Rakhamadi Yusni, dan Kepala BPBD Balangan H Rahmi, serta perwakilan Dinas PUPR Balangan.
Rakhamadi menyebutkan, jika banjir biasanya terjadi di Kabupaten Balangan setelah itu pasti dampaknya ke Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara.
“Sungai yang ada di Balangan itu ada 2, yakni Sungai Pitap dan Sungai Balangan. Sumber terbesar pemasok banjir yang ada di tempat kita adalah Sungai Balangan, untuk Sungai Pitap yang sedang kita bangun Bendungan Pitap itu salah satu anak sungai dan saat ini berproses,” ungkapnya.
Dan apa yang disampaikan oleh Syaifullah Tamliha sebagai anggota Komisi II DPR RI, kemudian dari Ketua DPRD Kabupaten Tabalong.“Nampaknya kami Balangan memiliki pemikiran yang sama, satu langkah saja menurut kami kalau kita makai sudetan yang tadi di Kandang Jaya, Balangan masih tetap banjir,” katanya.
Jadi menurutnya, pihaknya sepakat dengan kawan-kawan alangkah bagusnya ada dua jalan untuk mengurangi debit air yang akan ke HSU.
“Pertama yang jangka pendek, kita bikin Embung di daerah aliran sungai ada di Halong dan Juai, karena sungai di sana adalah penyuplai utama, yang kedua baru Bendungan, kita bikin bendungan baru kalau aliran dari sana berkurang insyaallah otomatis Amuntai juga kurang karena pasti banjir dulu di Balangan baru ke Amuntai biasanya jaraknya kami hitung-hitung 3-4 hari,” tutupnya.
Hadrianor