KabarKalimantan, Kotabaru – Persatuan Wartawan Indonesia Kabupaten Kotabaru memberikan bantuan kepada salah warga jalan Tirawan RT. 08/02 desa Baharu Utara Muniri (36) yang kakinya diamputasi.
Dalam penyerahan bantuannya, Ketua PWI Kotabaru Ahmad Nurahsin Q didampingi sekretaris, bendahara dan juga beberapa anggota PWI kabupaten Kotabaru, Kamis (25/05/23).
Ketua PWI Kotabaru Ahmad Nurahsin Q mengucapkan terima kasih kepada anggota PWI Kotabaru yang dari awal sudah memberikan perhatian serta bantuan kepada Muniri beserta keluarganya.
Walaupun sebenarnya kami tidak mempunyai dana operasional tapi bagi saya secara pribadi salut kepada beberapa anggota PWI Kotabaru yang mempunyai jiwa sosial, sehingga mau menyisihkan penghasilannya untuk membantu orang yang tidak mampu, ucapnya.
“Hari ini kami kembali memberikan bantuan berupa sembako dan uang pengobatan dari hasil sumbangan anggota PWI Kotabaru yang tujuannya untuk mengurangi beban kebutuhan sehari-harinya,” katanya.
Tambahnya lagi, kami sudah berkomunikasi dengan ketua Komunitas Disabilitas agar Muniri dibuatkan kaki palsu dan alhamdulilah ditanggapi permintaan kami, jelas Ahmad Nurahsin.
Menurut keterangan Rahmawati (31) mengatakan pada tanggal 04 bulan April 2023 suami saya jatuh sendiri, saat mau pulang ke rumah sehabis berjualan pentol keliling menggunakan kendaraan roda dua, sehingga mengalami luka lecet ringan dan lulutnya mengalami pergeseran.
“Setelah 5 hari perawatan beliau merasa sakit dan kaki hingga pahanya mengalami bengkak serat mengeluarkan darah di jempol kakinya. Ketika kami buka perbannya terlihat kakinya melepuh sehingga kami berikan pengobatan herbal dan juga diperiksa oleh Mantri ternyata suami saya ada penyakit gula, tapi gak tinggi juga kadar gulanya hanya 176 saja,” katanya.
Keluarga kami yang ada di Bangkalan Madura meminta suami saya di bawa pulang kampung saja.
“Jangankan mau pulang kampung untuk membawa ke rumah sakit saja kami tidak ada biaya makanya selama 1 bulan hanya dirawat diruang saja , tau-taunya kaki suami saya mengeluarkan bau busuk dan pada saat itu kami sangat kebingungan,” ungkap Rahmawati.
Pada tanggal 02/05, bapak-bapak wartawan datang memberikan bantuan dan sehari setelah itu beliau datang kembali bersama Dinas Sosial dengan membawa sebuah Ambulance dan suami saya langsung dirujuk ke rumah sakit Jaya Sumitra Kotabaru.
Setelah dilakukan pemeriksaan pihak rumah sakit meminta persetujuan dari kami bahwa kaki suami saya harus diamputasi, kalau tidak diamputasi bakal makin parah dan menjalar sampai ke paha, atas persetujuan kami akhirnya suami saya dioperasi dan pada tanggal 12/05 operasi tersebut dilakukan, untuk biaya operasinya ditanggung Dinas Sosial Kabupaten Kotabaru, Kata Rahmawati
“Untuk perasaan diri saya sendiri sangatlah sedih ketika melihat kaki suami saya diamputasi tapi demi kebaikannya kesedihan itu bisa kami tahan.”
Selama 5 hari dirawat di RSU Pangeran Jaya Sumitra Kotabaru, kami diperbolehkan untuk membawa pulang suami saya ke rumah Sumilah (47) yang sudah kami anggap sebagai orang tua kami karena dari awal kami datang ke kabupaten Kotabaru ini kami sudah tinggal bersama beliau, tanpa beliau kami juga tidak tau nasib kami, ungkapnya.
“Kami sekeluarga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PWI Kotabaru yang selama ini selalu memberikan bantuan sembako, uang pengobatan sampai kuris roda,” jelas Rahmawati
Sementara itu, Sumilah (47) mengatakan keluarga Muniri sudah kami anggap seperti anak sendiri, makanya saya bilang kepada istri Muniri untuk kebutuhan sehari-hari tidak usah dipikirkan apalagi kita ini sama-sama perantauan, ungkap Sumilah sambil mengeluarkan air matanya.
Keluarga Sumilah juga merupakan perantauan dari pulau Jawa yang suami beliau bekerja sebagai penjual pentol keliling, selama ini keluarga Muniri untuk memenuhi kehidupan sehari-harinya hanya bergantung dari keluarga Sumilah dan juga uluran tangan dari orang-orang yang ikhlas mau membantunya.
Ardiansyah