KabarKalimantan, Banjarmasin – Atlet menjadi salah satu duta dalam mengharumkan nama daerah. Tentu saja, sudah menjadi kepantasan bagi pemerintah daerah untuk memperhatikan kesejahteraan atlet.
Suara lantang pun disampaikan DPRD Kalsel terkait kesejahteraan atlet. Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kalsel Bambang Yanto Permono meminta agar Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalsel jangan sampai lalai dalam memperhatikan kesejahteraan atlet.
“Kita menuntut atlet kita untuk berprestasi. Tanggung jawab kita adalah memikirkan ‘dapur’ si atlet agar terus ngepul,” ujarnya.
Bambang menjelaskan, Dispora Kalsel bisa melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan kesejahteraan atlet. “Atlet berprestasi bisa diangkat sebagai tenaga kontrak di kantor pemerintahan. Syukur-syukur jika nantinya bisa diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil,” katanya.
Selain lewat tenaga kontrak, menurut Bambang, Pemprov Kalsel melalui kepada daerah bisa melakukan perjanjian kerjasama dengan banyak perusahaan yang tersebar di Kalsel untuk menitipkan atlet.
“Bisa bantuan lewat CSR ataupun masuk sebagai tenaga kerja perusahaan, tentu dengan berbagai kelonggaran untuk mengikuti pemusatan latihan maupun berbagai kejuaraan nasional dan internasional,” ucapnya.
Senada Bambang, anggota Badan Anggaran DPRD Kalsel H Musthohir Arifin pun meminta Dispora untuk lebih memperhatikan kesejahteraan atlet.
Menurutnya, dalam dunia olahraga ada istilah sistem mutasi atlet. Artinya, atlet bisa saja berpindah membela satu daerah ke daerah lain dalam gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON).
“Nah, atlet kita yang sudah berprestasi ataupun memiliki potensi untuk berprestasi di level nasional ini harus kita jaga. Jangan sampai diambil daerah lain. Salah satu caranya, dengan menjamin kesejahteraan atlet yang telah mengharumkan nama Kalsel,” jelas pria yang akrab disapa Haji Imus ini.
Menanggapi permintaan ini, Kabid Pemberdayaan Olahraga Dispora Kalsel Budiono mengakui, apa yang disampaikan Bambang dan Haji Imus adalah sesuatu yang sangat baik. “Apa yang beliau sampaikan tadi (Bambang dan H Imus, red) itu merupakan strategi daerah agar atlet tidak pindah ke luar. Ini sangat positif,” katanya.
Muhammad Ridha
