Tingkatkan Ekonomi Warga Lingkar Tambang, PT BIB Sosialisasikan Penggunaan Briket Batubara dan Kompor CSR

KabarKalimantan, Batulicin – Tak henti-hentinya, PT Borneo Indobara terus berinovasi dalam upaya untuk mensejahterakan masyarakat desa ring 1 lingkar tambang, yang berada di 5 Kecamatan, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan.

Saat ini, PT BIB tengah mensosialisasikan cara penggunaan briket batubara dan kompor program CSR kepada masyarakat desa binaan dan sejumlah para undangan yang hadir, bertempat di stand lokasi UMKM Kecamatan Angsana, Selasa (9/7/2024).

Pada acara sosialisasi penggunaan briket batubara atau hitam membara (Tambara) dihadiri CEO PT BIB Bonifasius Huang, COO PT BIB Raden Utoro, CSR dan Empowerment PT BIB Dindin Makinudin, PJO Mitra Kerja PT BIB, Kepala Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara Ir Yose Rizal M.Si, Ditjen Minerba Kementerian ESDM yang diwakili oleh Ayi Ruhiyat Sukartin, SE, Dinas ESDM Provinsi Kalsel diwakili Heru Yulianto STMA, Sekda Ambo Sakka, DLHD, PMD, Diskumdagri, Diskominfo, serta Camat dan Kepala Desa ring 1 PT BIB,

Chief Operating Officer (COO)PT BIB , Raden Utoro dalam sambutannya mengatakan, tujuan dilaksanakannya sosialisasi penggunakan briket batubara dan kompor CSR kepada masyarakat lingkar tambang merupakan inisiatif dan kepedulian manajemen PT BIB untuk meningkatkan ekonomi warga desa ring 1 lingkar tambang.

Ia menegaskan, dengan menggunakan briket batubara untuk memasak, tentunya biaya lebih hemat, karena harganya lebih murah dibandingkan gas LPG, yang justru lebih mahal 10 kali lipat dari harga briket 1 kilogram cuma seharga Rp 7.500 dan bisa digunakan memasak hingga selama sepuluh hari baru habis.

“Perlu diketahui, biaya untuk memproduksi briket dari limbah batubara maupun dari batubara murni, hanya Rp 4.500 perkilogram, dan ini sangat murah,” sebut Raden Utoro.

Mewakili manajemen perusahaan  PT BIB, Raden Utoro berharap, semoga dengan digelarnya sosialisasi  penggunaan briket batubara pada hari ini, dapat memberikan manfaat bagi masyarakat desa lingkar tambang.

“Terkait masalah teknis di lapangan, kita harapkan  semua pihak bisa mendukung langkah awal program BIB, dan briket ini akan kami tumbuh kembangkan di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu,” kata Raden Utoro.

 

Tentunya ke depan, PT BIB akan terus bekerjasama dengan tekMIRA dalam hal pengembangan teknologi briket,
dan saya yakin penggunaan briket di masyarakat akan maju pesat , karena harganya murah, dan ke depan LPG tidak akan lebih murah, yang pasti LPG akan tambah mahal, karena impor.

“Ketergantungan impor itulah sepanjang kita punya sumberdaya alam batubara di Kalsel kita akan manfaatkan,” sebut Raden Untoro.

Dalam kesempatan itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu H Ambo Sakka mengucapkan rasa syukur dan berterimakasih kepada pimpinan dan semua jajaran PT BIB, yang terus berkontribusi untuk masyarakat dan Kabupaten Tanah Bumbu pada khususnya.

“Untuk itu kami berharap kepada PT BIB, dengan briket batubara yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu hendaknya terus ditumbuh kembangkan, sehingga pemanfaatannya bisa maksimal, dan sosialisasi penggunaan briket batubara juga harus dilakukan secara merata ke seluruh pelosok masyarakat desa dan perkotaan Tanbu,” tegasnya.

Slamet Riadi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *