KabarKalimantan, Jakarta — Pagi itu, terik matahari Jakarta tak menyurutkan semangat sekelompok bocah berseragam Timnas Spanyol. Di tengah lapangan hijau, mereka berteriak memberi instruksi, saling menyemangati, dan berlari tanpa lelah mengejar bola. Mereka bukan pemain profesional, bukan pula tim elite nasional, mereka adalah anak-anak SSB Haus Soccer Banjarmasin U-10, yang sedang menulis cerita luar biasa: menjadi juara ketiga Liga Anak Indonesia 2025 di Seri Nasional Durava Liga Anak Indonesia (LAI) By Inaspro Season 2 Tahun 2025 yang digelar di Lapangan Sepak Bola TNI AU Pancoran, Jakarta Selatan, pada 1-4 Juli 2025.
Tidak ada lampu sorot. Tidak ada siaran langsung televisi. Tapi sorak sorai para orang tua di pinggir lapangan cukup membuat langit ibu kota ikut bergemuruh. Bukan soal kemenangan semata, tapi tentang bagaimana anak-anak Banua mengibarkan mimpi dari tanah seberang pulau.
Bermula dari Kekalahan, Berakhir di Podium
Liga Anak Indonesia tahun ini mempertemukan puluhan tim dari seluruh penjuru negeri. Dengan format mirip Liga Champions Eropa, tim-tim bertanding dalam grup sebelum melangkah ke fase gugur.
Haus Soccer U-10 memulai langkah dengan kekalahan. Sebuah ujian mental untuk anak-anak seusia mereka. “Anak-anak sempat down. Tapi saya bilang, ini baru permulaan. Kita belajar dulu, menang belakangan,” ujar sang pelatih, Indra Syafrudin, mengenang awal turnamen.
Perlahan, semangat tim kembali tumbuh. Pertandingan demi pertandingan mereka lalui dengan gigih. Hasilnya? Tiga kemenangan, dua imbang, dan satu kekalahan. 11 poin cukup untuk mengantar mereka ke posisi lima klasemen dan tiket ke babak 8 besar.

Menang dengan Hati, Kalah dengan Kepala Tegak
Di perempat final, Haus Soccer bertemu FSA 28. Pertandingan berlangsung sengit, namun berakhir dengan kemenangan 2-1 untuk tim asal Banjarmasin. Tangis haru pecah. Anak-anak Banua berhasil menembus semifinal nasional.
Tapi perjalanan itu harus terhenti saat menghadapi Al Furqon, tim tangguh dari Sumatera Selatan. Meski menguasai permainan, Haus Soccer takluk 0-3 karena serangan balik mematikan dan penampilan cemerlang kiper lawan.
“Mereka sudah main luar biasa. Kadang, sepak bola memang bukan soal siapa yang mendominasi, tapi siapa yang lebih efisien,” ujar Indra, menenangkan anak asuhnya yang menangis usai laga.
Hadiah Terindah dari Anak-Anak Sungai
Tak ingin pulang dengan tangan hampa, Haus Soccer bangkit di perebutan tempat ketiga melawan Golazo CSR dari Jambi. Dengan permainan solid, mereka menutup turnamen dengan kemenangan 2-0 dan akhirnya naik podium ketiga.
Kemenangan ini makin manis karena striker mereka, Hafizan Ulil Ardi, menyabet gelar top skor dengan 7 gol. Bukan sekadar angka, tapi simbol semangat anak Banua yang tak kenal lelah.

Tim Gabungan, Satu Tujuan
Tak semua pemain berasal dari SSB Haus Soccer. Beberapa diantaranya adalah anak-anak dari sekolah sepak bola lain di Banjarmasin yang direkrut khusus untuk turnamen ini.
“Kami pilih yang terbaik, lalu satukan jadi satu tim. Alhamdulillah, chemistry mereka cepat terbentuk,” jelas Indra.
Lebih dari itu, pelatih berpengalaman ini menyebut bahwa turnamen ini bukan semata ajang unjuk gigi, tapi tempat belajar untuk semua pemain, pelatih, hingga orang tua.
Bukan Hanya U-10
Selain U-10, Haus Soccer juga mengirim tim U-12 ke turnamen yang sama. Sayangnya, tim ini gagal lolos ke fase gugur meski mencatat 3 kemenangan dari 6 laga.
“Anak-anak U-12 tampil cukup baik. Tapi persaingan memang sangat ketat. Kami anggap ini pengalaman berharga,” ujar Indra.
Lebih dari Sekadar Sepak Bola
Keberhasilan Haus Soccer bukan cuma soal medali. Ia adalah simbol dari mimpi-mimpi anak kampung, anak sungai, yang terus tumbuh bersama semangat dan kerja keras. Ini adalah bukti bahwa anak-anak Banua bisa bersinar di pentas nasional, asal diberi panggung dan kesempatan.
Di tengah dominasi tim-tim besar dari Pulau Jawa dan Sumatera, Haus Soccer tampil sebagai kuda hitam yang mencuri perhatian. Dan siapa tahu, dari lapangan-lapangan sederhana di Banjarmasin, akan lahir bintang masa depan sepak bola Indonesia.
Muhammad Ridha











