KabarKalimantan, Banjarmasin – Creative Movement Day yang digelar Yayasan Hasnur Centre di Wetland Square berhasil menarik perhatian ratusan generasi muda dari Banjarmasin maupun sekitarnya, Jumat (22/11/2024).
Sejumlah kreatifitas dari anak muda dan pelaku seni itu mendapat apresiasi dari drg Ellyana Trisya Hasnuryadi saat datang ke lokasi kegiatan didampingi suaminya Hasnuryadi Sulaiman selaku dewan penasehat Yayasan Hasnur Centre.
Keduanya mengaku takjub dan senang bisa melihat para anak muda bisa berekspresi bebas dan menyalurkan bakatnya melalui kreatifitasnya.
Terlihat, ada berbagai macam yang ditunjukan, mulai dari musik, stand up, kerajinan tangan seperti sasirangan, mural, lukisan hingga otomotif.
drg Ellyana Trisya Hasnuryadi mengatakan, senang bisa melihat langsung kreatifitas anak Banua. “Senang banget ya bisa melihat langsung, salah satunya membuat sasirangan dicampur dengan ecoprint, itu bagus dan semoga bisa tambah kreatif lagi,” ujarnya.
Ditambahkan Hasnuryadi Sulaiman, diharapkannya para anak muda yang menunjukan kreatifnya di acara Creative Movement Day bisa lebih kreatif lagi kedepannya. “Jadi diri sendiri saja dan usahakan jangan mencontoh di mana-mana, tapi usahakan punya imajinasi sendiri,” imbuhnya.
Apalagi, kata Bang Hasnur, anak Banua bisa mengangkat kearifan lokal daerah dan budaya di daerahnya. Hingga hasil yang ditunjukan akan lebih bagus dan bernilai.
Sementara itu, Risky Dwi Yanto mengaku senang acara Creative Movement Day ada di Kota Banjarmasin dan berharap kegiatan seperti ini bisa terus berkelanjutan. “Saya senang, acara ini sangat keren semoga bisa terus berkelanjutan dan menjadi wadah untuk kami para generasi muda,” tuturnya.
Sekadar diketahui, acara yang bertemakan Future Maker ini menjadi wadah bagi kaum milenial untuk berbagi gagasan dan inspirasi demi membangun masa depan yang lebih baik.
PIC Pelaksana Creative Movement Day, Sakif menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi anak muda agar lebih semangat dan ekspresif. “Komunitas anak-anak muda ini sangat banyak, dan mereka perlu trigger yang real dan besar untuk memotivasi mereka,” ujarnya.
Acara ini didominasi oleh mahasiswa dan pelajar pada hari pertama, sedangkan hari kedua dibuka untuk umum, termasuk pegiat seni.