KabarKalimantan, Banjarbaru – Pemerintah semakin serius menangani isu gizi dan stunting lewat program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program nasional ini menyasar anak-anak dan ibu hamil sebagai bagian dari upaya menyiapkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Sosialisasi MBG digelar di Gedung DPRD Banjarbaru, Selasa (17/6), dengan antusiasme tinggi dari lebih dari 300 peserta. Hadir dalam acara ini Anggota Komisi IX DPR RI Mariana, perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN) Imam Bachtiar Farianto, dan Plt. Kabid Kesehatan Masyarakat Kota Banjarbaru Maulidah.

Dalam pidatonya, Mariana menegaskan bahwa gizi adalah investasi masa depan. “Pemenuhan gizi sejak dini adalah fondasi utama untuk mencetak generasi yang sehat dan cerdas. Pencegahan stunting dan gizi buruk adalah prioritas kami,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa keberhasilan MBG bergantung pada partisipasi publik. “Program ini tidak akan efektif tanpa keterlibatan masyarakat. Semua pihak harus ikut ambil bagian,” tambahnya.
Dari pihak BGN, Imam Bachtiar menjelaskan bahwa MBG bukan hanya soal membagikan makanan bergizi, tapi juga mengedukasi. “Kami ingin anak-anak dan orang tua mengerti pentingnya pola makan sehat. Edukasi gizi jadi bagian utama program ini,” jelasnya.

Senada dengan itu, Maulidah menyampaikan bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan gizi ganda: kekurangan gizi, kelebihan gizi, dan kekurangan mikronutrien. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor adalah kunci.
“Permasalahan gizi tidak bisa ditangani sendiri. Perlu dukungan dari semua lini, termasuk sekolah, tenaga kesehatan, dan masyarakat itu sendiri,” kata Maulidah.
Ia juga mengajak masyarakat untuk peduli pada keamanan pangan, terutama di lingkungan anak-anak.
Program MBG diharapkan mampu mencetak generasi yang sehat secara fisik, kuat secara mental, dan cerdas secara intelektual. Semua demi masa depan Indonesia yang lebih gemilang.











