Belajar Membuat Modul Pembelajaran Sastra Lahan Basah

Avatar

KabarKalimantan, Pelaihari – Sekitar 25 guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia SMA Kabupaten Tanah Laut mengikuti Pelatihan Penulisan Modul Pembelajaran Sastra Berlatar Lahan Basah di Hotel Sinar Pelaihari, Kamis (22/8/2024).

 

“Kami menyambut baik kegiatan ini dengan harapan dapat menambah wawasan tentang sastra lahan basah dan integrasi teknologi informasi ke dalam modul pembelajaran,” ucap Ketua MGMP Usup saat membuka acara.

Ketua MGMP BI SMA Tanah Laut Usup menyampaikan sambutan pembukan

Dalam kegiatan ini, ada empat narasumber yang tampil bergiliran mulai pukul 10.00 WITA. Pertama, Sainul Hermawan, yang sekaligus sebagai Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat, menyajikan topik tentang pemilihan bahan ajar.

 

Pada kesempatan itu, Dosen Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini mengajak para guru untuk berkolaborasi mewujudkan modul pembelajaran sastra lahan basah karya sastrawan Kalsel yang telah dia uji coba di SMA Negeri 1 Batu Ampar beberapa pekan sebelumnya.

 

Ajakannya disambut baik oleh empat peserta yang masing-masing memilih satu buku yang dia bawa. Selanjutnya mereka akan berkomunikasi secara daring untuk mewujudkan modul.

 

“Jangan bekerja sendiri, ajak kawan, bagi tugas dan isi outline yang sudah kami sediakan. Jika Anda kesulitan memindahkannya ke Canva, tim kami akan membantu,” ucapnya memberikan semangat.

Sainul Hermawan menyampaikan topik tentang pemilihan bahan ajar dengan menggunakan Text Fairy

Pada tiga puluh menit berikutnya, Syaifullah melatih cara penggunaan Canva untuk membuat modul pembelajaran. Bahkan dia juga memperkenalkan cara menyiapkan salindia dengan kecerdasan buatan versi Canva yang menurutnya bisa dipakai kalau guru kepepet.

Syaifullah menyajikan materi penggunaan Canva untuk membuat modul pembelajaran
Syaifullah menyajikan materi penggunaan Canva untuk membuat modul pembelajaran

 

Aryadi tampil pada sesi keempat memperkenalkan kelebihan Google Site sebagai platform sederhana untuk mempublikasikan bahan ajar yang ramah perangkat. Karena waktu yang terbatas, peserta disarankan untuk belajar lebih lanjut melalui tutorial yang banyak tersedia di internet.

 

Fitriani mengakhiri sesi pelatihan dengan melatihkan Quizizz untuk membuat asesmen. Fitri berpesan bahwa penggunaan Quizizz dalam pembelajaran bisa memberikan suasana menyenangkan dalam pembelajaran tetapi jangan terlalu sering karena bisa membuat siswa jenuh juga. Fitri juga mengimbau agar guru berani mengeksplorasi sendiri platform digital yang bisa diintegrasikan dengan modul digital atau cetak.

Fitriani menyampaikan materi tentang penggunaan Quizizz dalam pembelajaran

“Saya berharap ini bukan pertemuan pertama dan terakhir antara MGMP Bahasa Indonesia Tanah Laut dan Tim Pengabdian dari Pascasarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ULM. Kami berharap bisa terus bekerja sama memperbaiki kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia di Tanah Laut,” pungkas Usup saat menutup acara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *